TESK CERITA FABEL
Cerita fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, artinya bukan cerita tentang kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena amanat atau pesan moral yang terkandung didalamnya
tersebut.
Ilustrasi Cerita Fabel |
STRUKTUR TEKS CERITA FABEL
Stuktur teks cerita fabel terdiri dari orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. berikut penjelasannya.1.Orientasi
Pada bagian awal, terdapat pengenalan tokoh, suasana, tempat dan waktu secara singkat2. Komplikasi
Pada bagian ini, berisi permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Dan permasalahan tersebut berlanjut hingga mencapai puncak permasalahan atau Klimaks3. Resolusi
Pada bagian resolusi, berisi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh tokoh.
4. Koda
Untuk Bagian terakhir, Koda berisi amanat atau pesan moral yang ada pada cerita tersebut
UNSUR KEBAHASAAN PADA TEKS CERITA FABEL
Unsur kebahasaan merupakan ciri-ciri dari suatu bahasa yang digunakan pada suatu teks seperti teks cerita fabel. Berikut penjelasannya!
1. Kata Kerja
dalam teks cerita fabel kata kerja dibagi menjadi 2, yaitu Kata kerja aktif transitif dan kata kerja aktif intransitif.
Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimatnya.
Contoh : memegang, mengangkat, melihat
Contoh dalam kalimat : Doni mengangkat kardus
Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimatnya.
Contoh : berlalu, berada, diam
Contoh dalam kalimat : Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekantersebut.
2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang
Dalam teks cerita fabel, sering kali dijumpai adanya Kata Sandang Si dan Sang. Dan bagaimana contohnya, amati kalimat dibawah ini!
1) Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang
berada di taman itu.
2) Sang semut mengejek kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke
mana-mana.
3) Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
4) Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.
5) “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.
Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si
dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital.
3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu
Pada teks cerita fabel, Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu, biasa digunakan untuk menghidupkan suasana. Cermati kalimat berikut!
1) Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di
taman.
2) Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di
mana-mana terdapat genangan lumpur.
3) Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang
aman.
4) Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.
Untuk keterangan tempat biasanya digunakan kata depan di dan untuk keterangan waktu biasa digunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu.
4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya
Kata hubung, lalu dan kemudian memiliki makna yang sama. Kata itu digunakan sebagai penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata akhirnya biasa digunakan untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks. Perhatikan kalimat di bawah ini!
1) Setelah mendengar berita kebakaran itu, Amir pergi ke luar, kemudian
berlari, lalu berteriak sambil menangis.
2) Lalu, sang semut memegang erat ranting itu.
3) Kemudian, sang semut berterima-kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu
telah menyelamatkan nyawanya.
4) Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan
menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Sekian & Terima kasih
Sumber materi : Buku Paket Bahasa Indonesia kelas 8 kurikulum 2013
Komentar
Posting Komentar